Sasagun adalah makan khas orang Batak khususnya
Tapanuli bagian Selatan yang diyakini sudah ada sejak ratusan tahun yang silam.
Sasagun adalah jenis makanan ringan untuk orang batak, tapi meiliki makna untuk
kebudayaan batak juga. Sasagun ini Makanan yang berbahan dasar tepung beras,
kelapa dan gula merah atau putih, walaupun sederhana namun sasagun memiliki
makna yang sangat dalam di dalam adat, budaya, peradaban dan kehidupan
sehari-hari orang Tapanuli bagian Selatan.
Dalam setiap kegiatan adat, ketika misalnya ada
acara manyapai boru (lamaran wanita) dari pihak anak boru (pihak
keluarga pria) akan membawa bawaan makanan pasti diantaranya menyertakan
sasagun untuk diberikan kepada pihak mora (pihak keluarga wanita). Ini
adalah sebagai tanda bahwa pihak anak boru sungguh benar-benar
serius ingin mempersunting wanita idamannya dengan rasa hormat dan cinta
kepada pihak mora-nya. Juga mereka yang datang adalah pihak keluarga
yang tahu akan adat budaya.
Di dalam acara mebat malungun (temu kangen)
pun selain membawa makanan lain sasagun pun sering sekali disertakan sebagai
pelengkap bawaan pihak anak boru kepada pihak mora yang
dikunjungi. Ini juga sebagai bukti bahwa pihak keluarga pria sangat menghormati
dan menghargai keluarga pihak wanita. Dan sebagai bukti dari boru (pengantin
wanita) yang telah menikah menyimpan rasa rindu yang besar kepada orang tuanya
yang telah beberapa bulan ditinggalkannya.
Di dalam acara-acara lain yang tidak resmi pun, tapi
masih di dalam ruang lingkup budaya Tapanuli bagian Selatan, sasagun pun kerap
dijadikan sebagai buah tangan atau oleh-oleh ketika hendak berkunjung ke tempat
orang tua, uda, tulang, amangboru, ompung dan saudara-saudara yang lainnya. Orang
yang tahu akan adat dan budaya Tapanuli bagian Selatan akan lebih senang
menerima sasagun dari pada menerima Bread Talk made in Barat, meskipun
itu lebih mahal dan enak. Justru apalagi di acara adat misalnya, manyapai
boru pihak pria misalnya membawa Pizza Hut untuk
diberikan kepada pihak calon wanita. Maka oleh pihak keluarga wanita akan
segera menolak mentah-mentah kedatangan atau lamaran dari pihak keluarga pria,
karena dituding tidak tahu adat dan menghargai keluarga pihak wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar