Minggu, 25 Oktober 2015

SASAGUN Makanan Ringan Khas Batak


Sasagun adalah makan khas orang Batak khususnya Tapanuli bagian Selatan yang diyakini sudah ada sejak ratusan tahun yang silam. Sasagun adalah jenis makanan ringan untuk orang batak, tapi meiliki makna untuk kebudayaan batak juga. Sasagun ini Makanan yang berbahan dasar tepung beras, kelapa dan gula merah atau putih, walaupun sederhana namun sasagun memiliki makna yang sangat dalam di dalam adat, budaya, peradaban dan kehidupan sehari-hari orang Tapanuli bagian Selatan. 

 

Dalam setiap kegiatan adat, ketika misalnya ada acara manyapai boru (lamaran wanita) dari pihak anak boru (pihak keluarga pria) akan membawa bawaan makanan pasti diantaranya menyertakan sasagun untuk diberikan kepada pihak mora (pihak keluarga wanita). Ini adalah sebagai tanda bahwa pihak anak boru sungguh benar-benar serius ingin mempersunting wanita idamannya dengan rasa hormat dan cinta kepada pihak mora-nya. Juga mereka yang datang adalah pihak keluarga yang tahu akan adat budaya.  

Di dalam acara mebat malungun (temu kangen) pun selain membawa makanan lain sasagun pun sering sekali disertakan sebagai pelengkap bawaan pihak anak boru kepada pihak mora  yang dikunjungi. Ini juga sebagai bukti bahwa pihak keluarga pria sangat menghormati dan menghargai keluarga pihak wanita. Dan sebagai bukti dari boru (pengantin wanita) yang telah menikah menyimpan rasa rindu yang besar kepada orang tuanya yang telah beberapa bulan ditinggalkannya.

Di dalam acara-acara lain yang tidak resmi pun, tapi masih di dalam ruang lingkup budaya Tapanuli bagian Selatan, sasagun pun kerap dijadikan sebagai buah tangan atau oleh-oleh ketika hendak berkunjung ke tempat orang tua, uda, tulang, amangboru, ompung dan saudara-saudara yang lainnya. Orang yang tahu akan adat dan budaya Tapanuli bagian Selatan akan lebih senang menerima sasagun dari pada menerima Bread Talk made in Barat, meskipun itu lebih mahal dan enak. Justru apalagi di acara adat misalnya, manyapai boru pihak pria misalnya membawa Pizza Hut untuk diberikan kepada pihak calon wanita. Maka oleh pihak keluarga wanita akan segera menolak mentah-mentah kedatangan atau lamaran dari pihak keluarga pria, karena dituding tidak tahu adat dan menghargai keluarga pihak wanita.  




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar